Jumat, 20 Januari 2012

a love challenge

               Entah ada angin apa, tiba-tiba Liza menantang Kevin (tunangannya) untuk hidup satu hari tanpa dia, tanpa berkomunikasi sama sekali dengan Liza. "Hayo, bisa nggak?" tantang Liza.
               "Emang kenapa sih? ko tiba-tiba?" tanya Kevin bingung.
               "Udah jawab aja, bisa nggak?"
               "Tergantung, imbalannya apa?" kata Kevin sambil tertawa kecil.
               "Imbalannya, I will love you forever. That's a promise. Deal?" kata Liza sambil tersenyum.
               Ah, senyum itu. Kevin sangat suka senyum itu dari dulu. Kevin mengangguk pelan menyetujui permintaan aneh tunangannya itu.
               Besoknya sesuai perjanjian, Kevin benar-benar tidak menghubungi Liza. Dia melakukan aktivitasnya tanpa Liza. Cuma sehari, fikir Kevin.
               Berhasil! Akhirnya Kevin berhasil melewati satu hari tanpa Liza. Paginya Kevin langsung menelfon Liza. Aneh, tidak ada jawaban. Mungkin dia belum bangun, fikir Kevin. Akhirnya Kevin langsung mengambil kunci mobilnya. Ia berniat untuk peri ke rumah Liza dan memberinya kejutan.
               "Za! Aku udah jalanin tantangan dari kamu! Kamu liat kan, aku bisa.." Teriak Kevin dari pagar rumah Liza. Lagi-lagi tidak ada jawaban. Pintunya terbuka, berarti ada orang di rumah Liza. Seorang ibu-ibu tua keluar dari rumah Liza untuk membukakan pagar. Perempuan itu adalah pembantu Liza.
                "Bi, Lizanya ada?" tanya Kevin. Lagi-lagi! Kevin tidak mendapat jawaban. Perempuan itu menuntun Kevin menuju kamar Liza. Sebenernya Kevin mulai bingung, kenapa dia harus diantar ke kamar Liza. Toh dia sudah tau kamarnya. Dan dia tidak ingin masuk ke kamar perempuan, tidak sopan fikir Kevin. Tapi karena tidak ada jawaban sama sekali dari semua pertanyaan Kevin, akhirnya Kevin diam. Sampailah Kevin di kamar Liza dan...
                Terlihat Liza dengan muka pucat, dikerubungi oleh orang tuanya sambil menangis. Seluruh ruangan penuh dengan isak tangis kedua orang tua Liza.
               "Om, Liza kenapa? Liza sakit?" tanya Kevin yang benar-benar kebingungan.
               "Liza sudah meninggal." ucap Ayah Liza dengan berat.
               Kevin jatuh duduk, matanya berurai air mata. Kevin yang selama ini tidak pernah menangis. Kevin yang selama ini menganggap laki-laki tidak boleh menangis. Akhirnya air matanya benar-benar tumpah di ruangan ini. Rasa sesal telah menerima tantangan kemarin, mambuat dadanya sesak.
               Setelah dikubur, akhirnya orang tua Liza menjelaskan bahwa selama ini Liza mengidap penyakit yang mematikan. Dan Liza meminta orang tuanya untuk merahasiakannya dari Kevin. Dua hari yang lalu, Liza diberi tahu dokter bahwa umurnya kurang lebih tinggal 24 jam lagi. Orang tua Liza memberi Kevin sepucuk surat. Liza meminta orang tuanya untuk memberikan surat itu kepada Kevin. Kevin membuka suratnya, surat itu berisi: You did it baby.. now please do it everyday, I Love You..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar